SEDHENG

by Iin Fauziyah

Karya ini berupa busana modest dengan detail busana terinspirasi dari busana Yunani Kuno yaitu detail kerutan, yang mana kerutan pada busana modest ini didapat dari tali serut seprti terdapatpada bagian leher, pinggang, dada dan bahu. Penerapan zero waste fashion design pada pola busana dengan adaptasi bentuk geometris yaitu squares cut dan foundational cut sangat efektif untuk meminimalisir limbah potongan kain. Material yang digunakan pada busana modest ini yaitu kain tenun lurik khas Yogyakarta jenis udan liris yang memiliki arti hujan gerimis, yang dimaknai sebagai lambang kesuburan. Corak ini juga merupakan salah satu corak yang digunakan oleh penguasa dengan harapan bahwa sang pemakai diberkahi oleh Yang Maha Kuasa dan kemakmuran bagi pengikutnya. Untuk warna pada tenun lurik sendiri diadaptasi dari color pallet trend concept s/s21 oleh WGSN, yaitu warna netral yang populer sejak trend concept s/s 19. Karya ini berjudul “Sedheng” yang berasal dari bahasa jawa yang memiliki arti tidak kurang, pas atau cukup. Dengan harapan sang pengguna ataupun setiap orang selalu merasa cukup dan bersyukur atas apa yang dia miliki.

Karya ini berasal dari proyek Tugas Akhir berjudul
PENERAPAN ZERO WASTE FASHION DESAIN DENGAN ADAPTASI BENTUK GEOMETRIS PADA KAIN TENUN LURIK UNTUK MODEST WEAR

dosen pembimbing Tugas Akhir: Faradillah Nursari, B.Des., M.Ds.

Iin Fauziyah