Karya ini terinspirasi dari perkembangan industri fesyen yang pesat seiring waktu. Tercatat pada profil investasi bidang industri dan perdagangan kota Bogor bahwa sampai dengan tahun 2003 terdapat 194 unit usaha industri pakaian yang tersebar di Bogor dengan kapasitas produksi 30.907.200 lusin per tahunnya. Diiringi dengan kebutuhan fesyen yang terus meningkat diakibatkan melambungnya limbah yang dihasilkan oleh industri produksi pakaian. Limbah yang dihasilkan tersebut berpotensi menjadi ancaman bagi lingkungan yang tercemar, khususnya lingkungan yang berada dekat dengan rumah produksi. Limbah yang digunakan untuk pembuatan karya ini merupakan limbah kaus katun combed yang diperoleh dari salah satu konfeksi pakaian di Bogor yaitu Aditex Sanggoro. Limbah kain ini dikerjakan melalui beberapa tahapan eksplorasi dengan teknik surface design yang meliputi teknik patchwork, layering, quilting, dan slashing. Adapun batik tambal diterapkan pada eksplorasi sebagai sumber inspirasi motif pada eksplorasi, guna memberikan nilai estetis pada rancangan pakaian ini yang juga berpotensi dapat memberikan nilai ekonomis.