INSINCERE LEAVES

by Maghfira Intan Cantika

Pohon ketapang merupakan salah satu pohon tropis yang banyak ditanam di pinggir jalan, depan sekolah, atau di halaman rumah. Pohon ketapang dapat meranggas setidaknya dua kali dalam setahun sehingga banyak sampah daun yang berserakan dan hanya berakhir di pembuangan atau pembakaran. Penelitian penggunaan daun ketapang sebagai pewarna alam telah dilakukan oleh Kurnia Balqish Gusti Dwiguna dan Aldi Hendrawan (2020) yang membahas mengenai pengolahan daun ketapang Terminalia catappa sebagai pewarna alami dengan teknik tie dye. Penulis melihat adanya potensi untuk memanfaatkan pewarna daun ketapang dengan teknik lain yang sedang tren di industri fashion dan konsep tersebut adalah sustainable fashion. Sustainable fashion merupakan gerakan global yang menuntut pelaku industri tekstil dan pakaian untuk lebih ramah lingkungan. Salah satu bentuk untuk menerapkan sustainable fashion adalah dengan menggunakan pewarna alami karena zat warna alam telah direkomendasikan sebagai pewarna yang ramah bagi lingkungan dan kesehatan. Penelitian ini memiliki tujuan antara lain: mendapatkan tindakan yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan daun ketapang yang ketersediaannya melimpah, mengetahui metode untuk mengembangkan potensi daun ketapang sebagai pewarna alami dengan teknik eco print, dan mengetahui metode untuk mengaplikasikan pewarna alami dengan teknik eco print pada perancangan produk fashion. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan mengamati tanaman yang banyak tumbuh di sekitar namun pemanfaatan yang masih kurang dan bisa digunakan sebagai pewarna alami, studi literatur dengan menelusuri sumber yang relevan dengan pembahasan yang telah dibuat sebelumnya, dan eksperimen untuk menemukan formula yang akan diaplikasikan pada produk ready to wear.

Karya ini berasal dari proyek Tugas Akhir berjudul
PEMANFAATAN DAUN KETAPANG SEBAGAI PEWARNA
ALAMI DENGAN TEKNIK ECO PRINT

dosen pembimbing Tugas Akhir: Aldi Hendrawan, S.Ds., M.Ds.

Maghfira Intan Cantika