IKAT
by Jeremi Samuel
Berangkat dari potensi pengolahan motif dengan komposisi tessellation menggunakan usnur non geometri. Teknik yang digunakan disebut teknik Escher dengan inspirasi ragam hias tenun ikat hinggi Sumba karena tenun ikat hinggi Sumba memiliki ragam hias dengan unsur penyusun bidang non geometri. Penelitian ini menghasilkan variasi motif baru yang dikomposisikan secara tessellation dengan bentuk non geometri. Hasil eksplorasi diaplikasikan pada busana Ready-to-wear pria dengan judul IKAT yang bergaya semi formal, ethic, dan masculine. Ikat diambil dari objek tenun ‘ikat’ Sumba dimana konsep ini mengangkat budaya tradisional Indonesia yang digabungkan (diikat) bersama perkembangan zaman yang lebih modern. Busana berupa pakaian menswear semi-formal dengan menambahkan unsur busana tradisional Sumba, khususnya motif yang terinspirasi dari ragam hias tenun ikat hinggi Sumba yang diolah dan diaplikasikan dengan teknik modern secara digital. Teknik bordir diaplikasikan pada pattern selain untuk menambah unsur kriya, juga menambah efek tekstur dan memperkuat konsep IKAT dimana pengaplikasian bordir seperti mengikatkan benang pada kain. Konsep ini dipilih dengan tujuan supaya kebudayaan Indonesia tetap dikenal dan diingat oleh masyarakat Indonesia walaupun zaman terus berkembang hingga saat yang modern ini.
Karya ini berasal dari proyek Tugas Akhir berjudul
PENGOLAHAN MOTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ESCHER DENGAN INSPIRASI RAGAM HIAS TENUN IKAT HINGGI SUMBA UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA BUSANA READY-TO-WEAR
dosen pembimbing Tugas Akhir: Morinta Rosandini, S.Ds., M.Ds.