SAADAGEE
by Sifra Chrissanda Andrean
Block printing merupakan teknik yang menggunakan blok kayu berukir dan dilapisi zat pewarna sebelum kemudian ditekan pada permukaan kain untuk membentuk pola tertentu. Teknik ini dianggap istimewa karena setiap plat cetak memiliki keunikannya sendiri dan tidak dapat disamakan satu dengan yang lain. Seiring perkembangan zaman, desainer mulai mengembangkan material-material lain seperti karet, kentang, dan spons sebagai material alternatif plat cetak. Adapun material-material alternatif yang dimaksud bisa didapatkan dari kehidupan sehari-hari, misalnya sampah kemasan makanan yang termasuk dalam jenis anorganik. Mengingat situasi dan kondisi pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia, sampah pun dianggap sebagai bagian dari ekosistem yang perlu dikelola secara kreatif dan inovatif. Penanganan sampah yang paling umum hingga sekarang adalah 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle (mencakup downcycle dan upcycle). Berdasarkan hal-hal tersebut, tercetus ide untuk menerapkan konsep upcycle terhadap sampah kemasan makanan dan mengolahnya menjadi material alternatif plat cetak block printing. Pada akhirnya, penelitian diharapkan dapat menghasilkan output berupa produk fashion yang menerapkan teknik block printing sebagai pengaplikasian motif. Terdapat pula harapan penelitian “Pemanfaatan Sampah Bekas Kemasan Makanan Sebagai Material Alternatif Plat Cetak Block Printing” ini kelak dapat memberikan manfaat kepada pembaca baik dari segi dunia mode maupun pelestarian lingkungan.
KEYWORDS: Block Printing, Sampah Kemasan Makanan, Upcycling
Karya ini berasal dari proyek Tugas Akhir berjudul
PEMANFAATAN SAMPAH BEKAS KEMASAN MAKANAN SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF PLAT CETAK BLOCK PRINTING
dosen pembimbing Tugas Akhir: M. Sigit Ramadhan, S.Pd., M.Sn.